Perbedaan organisasi publik dan swasta
BAB I
AMRANSYAH M. SATALI
B 401 08 137
ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Istilah
organisasi publik melekat dengan organisasi peme-rintah atau birokrasi karena
proses terbentuknya memang berhubungan dengan peran pemerintah didalamnya.
Publik merupakan pengatasnamaan terhadap istilah masyarakat luas. Masyarakat
luas menjadi pemilik atau pemegang saham melalui tangan pemerintah sehingga
organisasi tersebut harus bertanggung jawab kepada publik melalui pemerintah.
Dalam proses pendiriannya pemerintah menerbitkan peraturan yang menjadi dasar
pendirian dengan memperhatikan tingkat pemerintahan dan lingkup pela-yanan yang
dimiliki. Untuk selanjutnya, keseluruhan kebijakan yang berkaitan dengan sistem
dan prosedur yang berjalan harus selalu didasarkan pada peraturan perundangan.
Artinya setiap kali ada perubahan tentang prosedur pelayanan, pungutan tarif
pelayanan ataupun mekanisme untuk melakukan pertanggungjawaban harus didahului
oleh adanya per-aturan yang mendasari. Tujuan organisasi ini adalah untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat sebagai pemilik sekaligus
klien, berdampak pada orientasi yang berusaha tidak mencari keun-tungan
(nonprofit). Dampak orientasi yang tidak mencari keuntung-an adalah anggaran
belanja orga-nisasi menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja pemerintah.
Organisasi
swasta didirikan oleh perseorangan atau kelompok. Pendiri organisasi biasanya
sekaligus menjadi pemilik sehing-ga bisa sepenuhnya mengendalikan
operasionalnya. Pertanggungjawaban organisasi adalah kepada pemilik atau para
pemegang saham yang menye-torkan modal bagi organisasi. Kebijakan organisasi
merupakan hasil keputusan dari musyawarah antara pemilik dengan para pemegang
saham. Organisasi swasta harus mampu membiayai secara mandiri operasionalnya.
Anggaran belanja yang ditetapkan tiap tahun merupakan hasil dari modal yang
disetorkan oleh pemilik dan para pemegang saham. Dan tiap tahun pemilik maupun
pemegang saham mengharapkan dividen dari investasi yang yang ditanamkan.
Kondisi tersebut menuntut organisasi untuk selalu menghasilkan keuntungan. Apabila
gagal mem-berikan keuntungan, maka akan beresiko ditinggalkan para pemegang
saham. Ketiadaan modal yang cukup akan berakibat fatal karena bisa mengancam
operasional organisasi. Oleh karena itu organisasi swasta berorientasi untuk
memperoleh keuntungan.
untuk melihat file lengkap silakan
untuk melihat file lengkap silakan
2 komentar:
mantab sob,,,,,, jalan-jalan juga ke blog aku ya! http://blink-corporation.blogspot.com/
ok dant................
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH MENGUNAKAN KATA-KATA YANG BAIK