Salah
satu godaan menjadi remaja adalah menjadi tidak kenal sopan santun. Ada remaja merasa jadi
keren kalau bisa bolos sekolah, mencoret-coret seragam, melawan orang tua dan
guru, dan berantem. Kayaknya, hampir di tiap sekolah dan di tiap kelas ada saja
remaja yang seperti itu. Uniknya, mereka yang nyeleneh itu selalu
dianggap ‘cool’ oleh teman-teman. Makin aneh tingkah laku mereka,
biasanya makin dicap cool. Sementara itu, remaja yang santun, kalem, dan
tertib sering diledek sebagai ‘anak mami’ dan ‘nggak dewasa’. Sebagian besar
dari remaja yang berperilaku seperti itu karena berpikir ‘kapan lagi gue kayak
begini kalau nggak semasa remaja’.
zSobat remaja, ini jelas pikiran jahil. Bagaimana kita bisa membuat
‘ketentuan’ sendiri kalau seorang remaja boleh berbuat apa saja, dan remaja
boleh tidak sopan? Tidak ada aturan seperti itu kecuali dari diri kita sendiri.
Kalau remaja
bisa berpikir ia boleh tidak sopan, maka bagaimana dengan orang tua? Mereka
kalau begitu bisa lebih tidak sopan lagi. Dan
kalau semua orang di segala umur punya pikiran nyeleneh seperti itu maka
kapan orang harus berakhlak baik ? Dunia ini pasti kacau.
Berakhlak baik diperintahkan Allah
bukan saja untuk orang tua, tapi juga untuk remaja yang berpikiran dewasa. Cuma anak-anak saja yang
boleh tidak sopan. Ketika kita masih anak-anak, orang tua tidak akan marah kalau
kita menumpahkan air minum dalam cangkir, pipis di sembarang tempat,
mengacak-acak makanan, memecahkan gelas atau mencoret-coret tembok. Semua orang
memaklumi tingkah laku anak kecil karena memang mereka belum paham kalau
perbuatannya itu tidak sopan. Allah pun Mahaadil dengan tidak menghisab
perbuatan salah anak kecil sebagai dosa. Sabda Nabi saw.:
“Hisab Allah diangkat dari tiga golongan; dari
orang gila sampai kembali berakal, dari orang tidur sampai terbangun, dari anak
kecil sampai ihtilam (mimpi basah).”(HR. Abu Daud).
Nah,
apa kita mau disamakan dengan anak kecil? Berpakaian seenaknya, mencoret-coret
tembok, atau membolos sekolah? Sebenarnya itu adalah tanda kalau pelakunya
terlambat dewasa, masih belum keluar dari masa kanak-kanak. Kalau orang bilang
pada kita, “Kamu nggak dewasa!”, kita tersinggung kan ? Lalu kenapa juga kita masih berperilaku
seperti anak-anak.
Berbuat
tidak sopan sama sekali jauh dari apa yang kamu sebut 'cool'. Nggak
keren. Childish. Kamu nggak perlu membuktikan kepada teman-teman kalau
kamu keren en cool dengan cara berbuat tidak sopan. Kalau kamu berbuat
tidak sopan, yang akan menghargai kamu cuma segelintir kawan, tapi kalau kamu
sopan jauh lebih banyak orang yang simpati pada dirimu. Dan yang paling utama,
Allah SWT. mencintai orang-orang yang berakhlak baik, dan membenci mereka yang
tidak mengenal sopan santun. Sabda Nabi saw.:
“Tiada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan
seorang mukmin di hari kiamat daripada akhlak yang baik. Dan Allah membenci
orang yang keji mulutnya atau perbuatannya.”(HR. Tirmidzi).
Keren itu justru kalau kita bisa
berakhlak mulia, tampil beda dari orang lain, dan tetap seperti itu walau orang
lain meledek kita. Mulailah meninggalkan kebiasaan slononk boy, masuk
rumah tanpa izin, karena itu dilarang agama, dan mengganggu kehidupan pribadi
orang lain. Mencoret-coret
tembok, mengusili orang lain, bolos sekolah, berpakaian kusut dan kumal, dsb.
Pikirkanlah kebiasaan-kebiasaan yang kekanak-kekanakan, nggak dewasa. Mulailah tinggalkan
semua dengan mantap. Tidak ada alasan buat kita mempertahankan
kebiasaan-kebiasaan dari zaman anak-anak dulu. Itu sama sekali tidak membuat
kita keren, malah menjatuhkan kedewasaan kita. Berakhlak mulia itu cool,
asyik dan pastinya berpahala.
0 komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH MENGUNAKAN KATA-KATA YANG BAIK