berbagai
potensi yang terdapat di dalam lingkungan alam yang dapat diubah menjadi bahan
atau energy untuk kepentingan hidup manusia. Melalui proses penyesuaian,
berbagai potensi seperti : air, tenaga gerak udara, tenaga panas bumi, sinar
matahari, tinggi rendahnya permukaan daratan dapat disesuaikan dengan
kepentingan hidup manusia. Lingkungan yang berbeda telah menimbulkan perbedaan
cara-cara penyesuaian manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
sekitarnya, dan perbedaan ini pula yang mengakibatkan adanya perbedaan
kemampuan antar manusia dan antar bangsa. Sumber daya alam antara lain seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim, musim, air dan lain-lain, akan mempengaruhi
kehidupan manusia disekitarnya. Karena perbedaan tersebut dan perbedaan
kemampuan manusia, maka ada Negara yang berkembang sebagai Negara pertanian dan
pusat perdagangan.
B. HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN PENDUDUK
Manusia
sebagai factor lingkungan fisik (factor bilogis) harus selalu melakukan proses
penyesuaian dengan lingkungan sekitarnya. Manusia sebagai factor bilogis
berbeda dengan factor biologis lainnya (tumbuhan dan hewan). Tumbuhan dan hewan
dalam proses regenerasi, perkembangan, penyebaran dan persaingan hidup diantara
sesamanya lebih bersifat individual. Sedangkan manusia dalam proses seperti itu
selalu dalam hubungan yang bersifat kelompok.
Dalam
ilmu ekonomi, manusia disebut sebagai salah satu factor produksi (Faktor Tenaga
Kerja), kemampuan manusia dalam kehidupannya berkelompok sebagai satu bangsa
(Negara) adalah yang menetukan dapat tidaknya suatu bangsa itu memenuhi
kebutuhannya. Bila penduduk dapat digerakkan sebagai factor ekonomi mengolah
sumber-sumber dan kekeyaan alam, maka kehidupan mereka akan lebih sejahtera dan
akan dapat bertahan dalam proses persaingan dengan bangsa atau Negara lain.
Bila
penduduk tidak dapat digerakkan sebagai factor ekonomi, maka penduduk tidak
menjadi pendorong bagi keseimbangan melainkan menjadi beban yang akan merusak
keseimbangan dengan lingkungan. Idealnya jumlah penduduk tidak boleh bergerak
bebas untuk selalu bertambah, tetapi harus dibatasi oleh keseimbangan daya
dukung foktor-faktor lingkungan. Pada beberapa abad yang lalu pada waku manusia
hidup berburu dan berpindah-pindah, jumlah penduduk tidak berkembang dengan
cepat, tingkat kelahiran dan kematian hampir selalu seimbang. Hal ini berbeda
setelah manusia memasuki cara hidup pertanisan dan peternakan dengan hidup
bermukim tetap, pertumbuahan penduduk berkembang dengan cepat.
Ketidakseimbangan
pertumbuhan penduduk dengan lingkungan akan menimbulkan kemelaratan dan
kemiskinan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian tingkat kelahiran di
samping upaya pengembangan faktor-faktor daya yang tersedia. Misalnya di
Indonesia pengendalian penduduk mendapat prioritas utama dari pemerintah
melalui program keluarga berencana (KB).
C. HUBUNGAN
PEMERINTAHAN DENGAN LETAK GEOGRAFI
Factor-faktor
yang berdasarkan geografis, seperti perbatasan strategis (strate gic forniter),
desakan penduduk (population user), daerah kepulauan (sphere of influance) dan
lain-lain sangat mempengaruhi ilmu pemerintahan. Kendati seluruh factor-faktor
tersebut di atas adalah factor-faktor yang terdapat dalam geografi. Oleh karenanya terdapat hubungan yang erat
pula ilmu pemerintahan dengan geografi, karena pengaruh dimaksut ditunjukan
pada ilmu pemerintahan.
Sebagai contoh
dari pengaruh-pengaruh tersebut adalah sebagi berikut :
1. Negara kepulauan
karena terpisah-pisah, maka untuk efisiensi kerja, dalam sistem pemerintahanya,
sebaiknya di laksanakan desentralisasi.
2. Negara continental
mudah dilaksanakan pengawasan dan relative lebih muda pula transpotrasi, maka
dalam sistem pemerintahanya sebaiknya dilaksanakan sentralisasi.
3. Negara yang
penduduknya homogeny cenderung untuk melaksanakan sentralisasi, sedangkan yang
penduduknya heterogen cenderung untuk melaksanakan desentralisasi.
D. HUBUNGAN
PEMERINTAHAN DENGAN POLITIK
Secara umum
dapat dikatakan bahwa ilmu pemerintahan, menekankan pada fungsi outpu dari pada
mutu sistem politik, sedangkan ilmu politik menitik beratkan pada fungsi input.
Dengan perkataan lain ilmu pemerintahan lebih mempelajari komponen politik dari
suatu sistem politik, sedangkan ilmu politik mempelajarai society dari suatu
sistem politik.
Kemudian terlihat
hubungan yang nyta pula antara ilmu politik dan ilmu pemerintahan, adalah
karena mengangap ilmu pemerintahan yang organisasinya tersusun berdasarkan
prinsip-prinsip birokrasi yang mempunyai ruang lingkup begitu luas mulai dari
garis pemerintahan pusat sampai ke daerah-daerah dan desa/kelurahan, adalah
menjalankan keputusan-keputusan politik. Sedangkan ilmu pemerintahan
membicarakan penyelengarananya dengn menekankan pada hubungan-hubungan ntara
pusat dan daerah, antara yang memerintah
denagn yang diperintah, antara-departemen dan non departemen, antara lembaga
tinggi dan lembaga tertingi.
Jadi jika
keputusan kebijksanaan pemerintahan dalam arti luas, telah ditetapkan, maka
kemudian keputusan tersebut tampa bergerak dari arena politik sebagai
pembuatnya kearah imprastruktur birokrasi pemerintahan dalam arti sempit,
sebagai penyelengaranya.
E.
HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN EKONOMI
Akan hal
hubunganya dengan pemerintahan tampak sangat erat. Hal ini dapat dilihat dari
munculnya merkantilisme sebagai aliran perekonomian yang bertujuan memperkuat Negara
dengan jalan mengkonsolidasi kekuatan dala bidang perekonomian.
Hal tersebut
dapat dicapai dengan suatu sitem perekonomian yang menguntuingkan Negara antara
lain dengan jalan memajuakan dan mempergiat ekspot ke luar negeri dari
barang-barang produksi dalam negeri dan denga jalan itu menimbun emas di dalam
negeri.
Di Negara-negara
komunis, perekonomian benar-benar dikuasi oleh pemerintah sehinga barang-barang
impor sangat dibatasi sampai kemudian pengaruh komunis tersebut memudar
dibagian eropa timur.
Dinegara-negara
liberal yang mengidolakan demokrasi bukanya tidak ada dominasi ekonomi. Diamerika
serikat misanya walaupun terjadi free fight tetapi pihak-pihak yang
perekonomianya kuat tampak masi mempengaruhi hasil pemeilihan umum, bahkan
lebih buruk lagi mnereka-mereka yang berdarah yahudi dan berkiblay ke isael. Sehinga
ada momok dalam kongres bahwa siapa yang menantang akan di recall bahkan
disingkirkan.
Bagi parah
ahli ekonomi gejala yang timbul dalam hubungan-hubungan pemerintahan dipandang
bahwa tugas utama pemerintahan adalah mempertimbangkan manfaat dan pengorbanan
yang diperoleh. Atas dasar ini lalu ditentukan prioritas dengan memperhitungakan
efisiensi dan efektifitas.
F.
HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH DENGAN SOSIAL BUDAYA
keduanya
memiliki hubungan yang erat. Dalam pemerintahan terdapat beragam kebudayaan
manusia yang mana kebudayaan itu sudah ada dari dulu, merekat kuat pada diri
manusia. Contoh ; budaya pemimpin, budaya tari, budaya arsitek, budaya
nyanyian, budaya moral dan budaya perang
Hakekat
manusia dan keteraturan sosial dijabarkan oleh Fukuyama. Para ahli ekonomi
bersama dengan ahli sosiologi percaya bahwa norma-norma dikonstruksikan secara
sosial. Cara mereka menginterpretasikan konstruksi ini berbeda-beda. Dari segi
ekonomi lebih mengacu pada hal posisi individu secara rasional yang sejajar
sementara pandangan sosiologi lebih kepada sebuah kekuatan yang besar dapat
mengatur dan mendominasi kekuatan yang lemah. Tetapi untuk masa ini ilmu sosial
lebih banyak didominasi oleh asumsi bahwa norma-norma sosial memang
dikonstruksikan secara sosial dan untuk menjelaskan hal tentang fakta sosial
lebih diarahkan kepada pemikiran Durkheim yang mengutamakan fakta sosial
daripada hal biologis atau genetika. Ahli-ahli sosial tidak mengingkari bahwa
manusia memiliki bentuk fisik yang dibentuk oleh alam daripada budaya. Tetapi
model standar sosial menuntut bahwa hal-hal biologis hanya mencakup hanya pada
tubuh, sedangkan pikiran merupakan sumber dari budaya, nilai dan norma-norma
adalah hal yang berbeda. Ternyata terdapat banyak bukti-bukti nyata dalam
kehidupan ilmu pengetahuan dimana model standar ilmu sosial tidak cukup,
sehingga manusia lahir dengan kemampuan kognitif dan kemampuan khusus untuk
belajar yang dapat mengarahkan mereka ke kehidupan bermasyarakat.
Budaya masyarakat
setempat menjadi perhatian pemerintah sekarang maupun pemerintah yang akan
datang untuk menjaga sutu tatanan budaya di tengah - tengah masyarakat kita
yang majemuk dan di hantam oleh budaya - budaya dari bangsa lain yang tidak
sejalan dengan cara kehidupan masyarakat kita sehinga kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintaha itu tidak bertolak belakang dengan apa yang ada di
tengah tengah kehidupan bermasyarakata.
G.
HUBUNGAN PEMERINTAH DAN HANKAM
Berbicara
mengenai pertahanan dan keamanan (HANKAM) suatu negara. Ini sangat dibutuhkan
dalam pemerintahan untuk menjaga keamanan suatu negar dari ancaman musuh. Hankam
juga tidak hanya dibidang tugas dan tangung jawab militer tetapi hankam juga
berkaitan erat dengan semua bidang dan sendi-sendi kehidupan rakyat suatu Negara
misalnya social budaya, ekonomi, kesehatan dan lain-lain ini sangat berhubungan
dengan pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintah sebagai mana
yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Ketika dalam
pertahanan dan ketahanan dalam sebuah Negara akan lemah ini akan mempengaruhi
kondisi pemerintahan dlam Negara tersebut maka dari itu Hankam dalam Negara harus
benar-benar terjaga. Maka dari itu, sebaiknya kemungkinan-kemungkinan yang kita
tidak kehendaki sama-sama kita perhatikan agar suatu saat tidak menjadi titik
lemah kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Hal ini perlu dipehatikan
bersama. Baik rakyat, maupun pemerintah sebagai Suri-teladan bagi rakyat. Berikan
contoh sikap dan perilaku yang baik. Disamping itu, fungsi pendidikan sangat
berpengaruh besar dalam hal Hankam suatu Negara. Memperjuangkan ketahanan
pangan dankesejahteraan rakyat adalah target utama yang tak kalah pentingnya
untuk mewujudkan pertahanan keamanan baik suatu Negara.
H.
HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN AGAMA
Dalam kehidupan
yang multidimensional ini, kita menemikan budi, akal dan rasa, yng tampak
bagian secara sengaja ada yang memprogram, yang tidak boleh berasal dari
sesuatu yang maha berkehendak, yang maha merancang serta maha mencipta.
Secara etimologi
agama berasal dari dua kata sangsekerta yaitu ‘A’ yang berarti tidak dan ‘gama’
yang berarti kacau, jadi agama dapat diartikan sebagai penjaga kekacauan. Untuk
itu, ada beberapa pengaturan mendasar yang diberikan dalam ekonomi, hokum,
politik, pemerintahan, social, budaya, dan juga parawisata.
Dalam hal
social, kita ambil contoh kasus sex, yaitu untuk sex ini maka dibuat pengaturan
pernikahan yang sacral berdasarkan kasih saying yang tidak menutup kemungkinan
berhubungan sex, karena kasi saying beresiko pengorbanan sedangkan seks
beresiko kepemilikan pribadi yang subjektif, maka dilarang menikahi keluarga (dalam
arti anak, ibu, bapak, dan saudara ang disebut inses), dilarang pernikahan
sejenis (dalam arti sesame perempuan yang disebut lesbian dan sesame lelaki
disebut homo sex). Disinilah letak hubungan antara agama dan pemerintah Denagn pernikahan
ini maka bila menghubungkan agama dengan pemerintahan selayaknyalah pemerintaha
melarang berdirinya lokasi prostitusi. Namun begitu banyknya dilokasi
parawisata ditemukan pula lokasi prostitusi baik yang terbuka ataupun
terselubung tetapi secara diam-diam dilindungi oleh pmerintah yang berkuasa.
UUD 1945 yang lahir sehari setelah
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 mengamanatkan dalam Bab XI
tentang agama pada Pasal 29 ayat 1 dan 2 bahwa :
- Negara berdasarkan atas Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
- Negara Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu2.
Pokok pikiran dua hal di atas,
terdapat pada Pembukaan yang merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara,
falsafah hidup, dasar hokum, dan sumber hokum bernegara dan bermasyarakat.
Walaupun demikian Negara Indonesia bukanlah Negara berdasarkan satu agama, juga
bukan Negara sekuler. Dalam suatu Negara agama, sumber hokum adalah kitab suci.
Sedangkan dalam Negara sekuler, agama dipisahkan sama sekali dengan urusan
Negara. Kalau pada zaman Hindia Belanda dan pada zaman Jepang umat Kristen
merasa tertekan dan Pastur serta para Domine banyak mendapat perlakuan tidak
wajar, maka di zaman Indonesia Merdeka, semua pemeluk agama diperlakukan sama.
Pemerintah memberikan pelayanan dan bimbingan kepada semua masyarakat beragama
dalam rangka membina keutuhan dan persatuan bangsa.
REFERENSI
:
Syafiie,
Inu Kencana. 2010 Pengantar Ilmu
Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama
Syafiie,
Inu KKencana. 2011 Etika Pemerintahan: dari
keseimbangan good governance dengan clean government sampai pada state of the
art ilmu pemerintahan dalam mengubah pemerintah biadab menjadi pemerintah
beradab. Jakarta : Rineka Cipta
0 komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH MENGUNAKAN KATA-KATA YANG BAIK