Psikologi (dari bahasa Yunani
Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas
psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara
langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada
manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau
kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental
Sejarah
Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda
(sekitar akhir 1800an.) Tetapi, orang di sepanjang sejarah
telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles.
Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh
besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan
keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descrates (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat
dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks.
Banyak ahli filsafat
terkenal lain dalam abad
tujuh belas dan delapan belas—Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume—memberikan sumbangan dalam bidang
psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu
pengetahuan.
Psikologi Kontemporer
Diawali pada abad
ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku,
yaitu:
Psikologi Fakultas
Psikologi
fakultas adalah dokrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut
teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang
meliputi: berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi
beberapa subfakultas: kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan
melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
Psikologi Asosiasi
Bagian
dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya adalah ‘asosiasi ide.’ Dimana ide masuk melalui alat indra dan diasosiasikan berdasarkan
prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Dalam perkembangan ilmu psikologi kemudian, ditandai
dengan berdirinya laboratorium psikologi oleh Wundt (1879.) Pada saat itu
pengkajian psikologi didasarkan atas metode ilmiah (eksperimental.) Juga mulai
diperkenalkan metode intropeksi, eksperimen, dsb. Beberapa sejarah yang patut
dicatat antara lain: F. Galton > merintis test psikologi. C. Darwin >
memulai melakukan komparasi dengan binatang. A. Mesmer > merintis penggunaan
hipnosis S. freud > merintis psikoanalisa
Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Walaupun
sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam
kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari
alam, akan tetapi karena kekompleksan dan kedinamisan manusia untuk dipahami,
maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu
Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Laboratorium Wundt
Pada tahun
1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of
Leipzig, jerman. Dengan Berdirinya laboratorium ini, metode ilmiah untuk
lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan
berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi
ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula
sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Berdirinya Aliran Psikoanalisa
Berdirinya Aliran Behavioris
Berdirinya Aliran Fenomenologis
Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu
Psikologi
memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
Menjelaskan
Yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa
tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan
yang bersifat deskriptif.
Memprediksikan
Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa
prognosa, prediksi atau estimasi.
Pengendalian
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan atau treatment.
Pendekatan Psikologi
Tingkah laku
dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam psikologi sedikitnya ada
5 cara pendekatan, yaitu
Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh
aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiological berupaya
mengaitkan prilaku yang terlihat dengan implus listrik dan kimia yang terjadi
didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari prilaku dan
proses mental.
Pendekatan Prilaku
Menurut pendekatan ini tingkah laku pada dasarnya adalah
respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam
model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti tingkah laku itu
seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh
J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti Skinner, dan
melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa tingkah laku adalah
proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai,
membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Jika dibuatkan
model adalah sebagai berikut S – O – R. Individu menerima stimulus lalu
melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia
meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah
sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari,
seperti keinginan, implus, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan
akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk
dipuaskan.
Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu
karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap
diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang
menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku
seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Kajian Psikologi
Psikologi
adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi pada perbatasannya
dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada
perbatasannya dengan ilmu sosial. beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya
adalah:
Psikologi
perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan
faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia.
Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian
besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga
berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat
membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
Psikologi
sosial
mempunyai 3
ruang lingkup, yaitu :
- studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
- studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
- studi tentang interaksi kelompok, misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan, konflik;
Psikologi
kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat
dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah
hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu
itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
Psikologi
kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti:
Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
Wilayah Aplikasi Psikologi
Wilayah
Aplikasi psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat
diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang indonesia dengan
spesialisasi membuat wilayah aplikasi ini rancu. misalnya, seorang ahli
psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau
sebaliknya.
Psikologi
pendidikan
Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan
psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi
perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi
pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan,
keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi
sekolah.
Psikologi
sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak
didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Psikologi
Industri dan Organisasi
Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan
memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan
psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan
berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
Psikologi
Kerekayasaan
Penerapan Psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan
mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin
(human error).
Psikologi
Klinis
Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami,
mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.
Salah Kaprah Tentang Psikologi
Psikologi Bukan Ilmu
Pengetahuan
Psikologi telah memiliki syarat untuk dapat berdiri sendiri sebagai ilmu
pengetahuan terlepas dari Filsafat. (Syarat Ilmu Pengetahuan: Memiliki Objek (Tingkah
laku), memiliki Metode Penelitian (sejak laboratorium Wundt didirikan psikologi
telah membuktikan memiliki Metode Ilmiah),sistematis,dan bersifat universal.
Salah Penggolongan
Berbagai hal yang berbau kepribadian sering dimasukan kedalam psikologi,
semisal: ramalan-ramalan seputar kepribadian (palmistry, chirology, dll.)
sehingga terbentuk pandangan tentang psikologi bukanlah ilmu pengetahuan.
Terjebak Dengan Kata
Psikotes
Psikologi bukan hanya psikotes, tetapi inilah bagian dari psikologi yang
paling populer di masyarakat. banyak kalangan yang sinis dengan psikologi
karena psikotes, bagaimana psikolog dapat memvonis potensi seseorang dengan
hanya selembar test? tidak, masih banyak metode lain yang dapat digunakan, akan
tetapi (misalkan dalam test lamaran pekerjaan) sangat tidak mungkin menerapkan
semua metode yang dimiliki psikologi dalam waktu yang sempit dan klien yang
banyak.
Psikologi Melakukan
De-humanisasi
Kebalikannya, psikologi memandang setiap individu adalah unik, bahkan
psikotes dilakukan untuk lebih memahami keunikan dari setiap individu. Justru,
kalangan yang menyamaratakan setiap individu secara tidak langsung memvonis
manusia adalah robot (dehumanisasi) yang tidak memiliki keunikan satu sama
lainnya.
Parapsikologi Bagian dari
Psikologi
Parapsikologi walaupun terdapat nama psikologi bukanlah psikologi ataupun
cabang dari ilmu psikologi. parapsikologi berkembang tersendiri terlepas dari
psikologi. parapsikologi mempelajari semua hal yang berhubungan dengan manusia
dan pikirannya (dalam hal ini, sebagian besar dengan ramalan) sedangkan
psikologi hanya mempelajari tingkah laku manusia yang dapat dilihat
(observerble) dan dapat diukur (measureable).
Referensi
- Atkinson, Pengantar Psikologi. Interaksara, Batam. (2 jilid)
- Chaplin, James P., Kamus Lengkap Psikologi. Rajawali Press, Jakarta, 2005. ISBN 979-421-215-6
- Sudarsono, Pengantar Kuliah Psikologi Umum, Fak. psikologi Unas Pasim, 2004.
- Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian. Rajawali Press, Jakarta, 1982. ISBN 979-421-044-7
0 komentar:
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH MENGUNAKAN KATA-KATA YANG BAIK